Minggu, 16 September 2012

PERAN KELUARGA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN ADL(AKTIVITY DAILY LILING) PADA KLIEN POST OP FRAKTUR.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Masalah
Fraktur merupakan salah satu respon trauma tubuh yang dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas pasien. Karena pada pasien patah tulang bisa mengakibatkan penurunan fungsi tubuh, kehilangan fungsi atau kehilangan bagian tubuh dan juga kecacatan. Dengan adanya penurunan fungsi pada tubuh maka pasien memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.Fraktur atau patah tulang adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan atau ruda paksa pada tulang yang berlebihan pada ekstremitas atas (Monica; 2001).
Pada pasien Post Op fraktur dengan partial care hari 3-5 mempunyai gangguan pada ADL(Aktifity Daily Living) yang meliputi aktivitas : keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian yang terkena segera fraktur itu sendiri atau terjadi secara sekunder. Nyeri atau kenyamanan : nyeri berat tiba-tiba pada saat cidera(mungkin terlokalisasi pada jaringan atau kerusakan tulang dapat berkurang pada imobilisasi).Keamanan : laserasi kulit,fungsi jaringan,perdarahan,perubahan warna (Doenges, 2000: 761). 
Data yang diperoleh dari RSUD Dr.Harjono Soedigdomarto,Sp.OG Ponorogo di ruang Flamboyan dari tanggal 2 November 2007 sampai tanggal 1 februari 2008 pada pasien Post Op fraktur sebanyak 56 pasien. Sedangkan untuk Fraktur dengan partial care hari 3-5 sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil observassi yang telah dilaksanakan di ruang flamboyan RSUD Dr Harjono didapatkan peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan ADLnya pada klien post op fraktur degan partial care sangat kurang, hal ini bertentangan dengan harapan  yang seharus terpenuhi ADLnya.
Pada kehidupan sehari-hari di perlukan ADL (Aktivity Daily Living).ADL meliputi nutrisi (frekuensi, pola, komposisi, kesulitan pada makan dan minum). Eliminasi (frekuensi, pola, konsistensi, kesulitan pada buang air besar dan buang air kecil). Istirahat tidur (pola tidur, lama tidur ,kesulitan tidur). Personal hygiene (frekuensi mandi, gosok gigi, mencuci rambut, ganti pakaian). Aktivitas seksual (bagaimana seseorang dalam melakukan aktivitas seksualnya). Aktivitas sehari-hari (bagaimana seseorang dalam menggunakan waktu luang) (Tarwoto-Wartonah; 2003 ).
Pada pasien fraktur dengan pertial care sangat menghambat degenerasi dan mobilitas. Pada pola eliminasi untuk kasus fraktur dengan partial care hari 3-5 terjadi gangguan eliminasi baik buang air besar maupun buang air kecil, sedangkan pada pola istirahat tidur,pada pasien fraktur dengan pertial care timbulnya rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan pasien. Pada pola nutrisi pasien juga kurang memenuhi karena keterbatasan gerak, demikian pula pada personal hygiene. Karena timbulnya rasa nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan pasien menjadi berkurang dan kebutuhan pasien perlu banyak di bantu oleh orang lain. Pasien akan kehilangan peran keluarganya
Fraktur atau yang biasa kita kenal sebagai patah tulang adalah kejadian yang di alami oleh setiap orang, dari tiap kalangan usia dan jenis kelamin. Penyebabnya dapat dikarenakan pengeroposan tulang, diantaranya penyakit yang dikenal adalah osteoporosis, biasanya di alami pada usia dewasa. Dapat pula disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga atau dapat di diagnosa seperti halnya pada penyakit yang dapat di cegah sebelum menjadi semakin parah atau terjadi fraktur dengan pertial care (http://digilib.art.itb.ac.id/).
Proses penyembuhan patah tulang atau fraktur dengan pertial care berlangsung selama minimal 3 bulan sampai 1 tahun atau lebih. Selama pemulihan ini penderita akan mengalami perubahan pada kemampuan fisiologi, keterbatasan gerak, mengalami rasa nyeri, serta kemampuan atau kekuatan otot akan menurun yang akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari sehingga peran keluarga pada penderita fraktur sangat penting. Selain keterbatasan fisik, setelah mengalami fraktur, penderita dapat juga mengalami gangguan psikologi, mempengaruhi keinginan, merasa tidak percaya diri dan mengalami depresi. Bantuan pengobatan pada penderita dilakukan baik secara farmakologi (kimiawi) maupun fisika (stresor fisis), selama itu di dukung dengan pemberian dukungan semangat baik dari terapis, kerabat maupun orang-orang disekitar penderita. Untuk mempercepat kesembuhan,mendekati atau kembali normal (http://digilib.art.itb.ac.id/).
Gejala klinis berupa nyeri, bengkak, deformitas, ekimosis, ketidakstabilan atau krepitus. Diagnosis minimum membutuhkan radiografi dua ortogonal, termasuk gambaran sendi di atas dan di bawah fraktur. Evaluasi harus termasuk penilaian terhadap luka-luka lainnya. Fraktur terbuka merupakan keadaan darurat ortopedik, membutuhkan Debridement secara cepat pada ruang operasi untuk mencegah terjadinya osteomilitis. Semua jaringan mati diangkat, dan fraktur difiksasi dengan fiksasi eksterna atau plester gips (Schwartz, 2000: 657).
Pada fraktur dengan partial care mempunyai dampak fisik pada pasien yaitu perubahan tingkat aktivitas / keterbatasan rentang gerak, gangguan permukaan kulit dan struktur tubuh, selain itu juga menimbulkan dampak psikologis yang berupa kecemasan sampai dengan depresi (Doengoes, 1999: 761). Akibat dari keterbatasan rentang gerak tersebut pasien memerlukan bantuan dengan transportasi, aktivitas perawatan diri dan juga aktivitas-aktivitas lainnya (Doengoes, 1999: 762).
Dukungan keluarga pada pasien fraktur dengan partial care diperlukan untuk mengurangi depresi akibat dari gangguan fisik yang dialami sehingga pasien akan mempunyai semangat untuk melakukan aktivitas yang masih dapat dilakukan sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Jika dukungan itu tidak diberikan maka pasien dapat mengalami depresi yang lebih berat sehingga ketergantungannya bisa saja meningkat dan lama tinggal di Rumah Sakit bisa lebih panjang (Abraham, 1997: 128 – 130).
Dari fenomena yang ada di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang PERAN KELUARGA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN ADL(AKTIVITY DAILY LILING) PADA KLIEN POST OP FRAKTUR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar