Minggu, 12 Agustus 2012

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SDN KAMBENG SLAHUNG PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2008-2009


A.  Judul Penelitian:
Penelitian ini kami beri judul: “Hubungan Antara Sikap Siswa Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Dengan Prestasi Belajar di SD Kambeng Slahung Ponorogo”.
B.  Latar Belakang Masalah:
Sekolah salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mendewasakan anak yang menjadikan sebagai angota masyarakat yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Sekolah memikul tugas untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
Secara operasional kegiatan belajar mengajar, adalah dalam kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, karena masing-masing saling menunjang dalam mencapai tujuan. Komponen-komponen tersebut antara lain; pendidik, anak didik, lingkungan, kegiatan, tujuan dan alat.
Proses belajar mengajar di sekolah merupakan salah satu   usaha untuk menyediakan banyak macam pengalaman belajar kepada anak didik, karena sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlangsungnya transformasi ilmu pengetahuan.
 “Dalam proses pembelajaran yang sering juga disebut proses belajar mengajar, disatu pihak guru melakukan kegiatan atau perbuatan perbuatan yang berbentuk membawa anak kearah tujuan, dalam pada itu anak atau siswa melakukan pula serangkaian kegiatan atau perbuatan yang disediakan guru yaitu kegiatan belajar yang juga terarah pada tujuan yang akan dicapai”.[1][1]
Dari pernyataan di atas jelas sekali bahwa kegiatan murid adalah sejalan dan searah. Apa yang dilakukan guru akan mendapat respon dari murid, dan demikian pula sebaliknya apa yang dilakukan murid akan mendapat sambutan dari para guru, atau dengan kata lain antara kegiatan guru dan murid ada hubungan interaksi yang disebut komunikasi interaksi. Interaksi antara guru dan murid akan tercapai dalam proses belajar mengajar yuang mengacu pada kegiatan siswa untuk bisa baelajar mandiri.
Guru tidak saja menduduki fungsi sebagai orang dewasa yang bertugas memindahkan ilmu pengetahuan kepada siswa sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya, melainkan lebih dari itu, guru menjadi pemimpin, pendidik dan pembimbing.
Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam diharapkan adanya perubahan dalam diri anak baik pada aspek kognitif, affektif maupun psikomotornya. Dengan adanya perubahan dalam tiga aspek tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap tingkah laku anak didik, yang pada akhirnya cara berfikir, merasa dan melakukan sesuatu itu akan menjadi relatif menetap dan membaentuk kebiasaan bertingkah laku pada dirinya. Dan perubahan yang terjadi harus merupakan tingkah laku yang mengarah ketingkah laku yang baik dalam arti berdasarkan pendidikan agama Islam.[2][2]
Murid yang menjadi sasaran didik memiliki kemampuan dasar atau bakat yang  berbeda, baik dalam perkembangan kognitif, affektif maupun psikomostornya. Oleh karena itu guru perlu mempersiapkan secara sistematis, berencana dan berkesinambungan, untuk mengantarkan berbagai ilmu  pengetahuan dan pengalaman yang ada kepada anak didik.
Sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam menempuh suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar yang diraihnya, yang berupa diantaranya kenaikan kelas atau kelulusan.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya agar anak memperoleh hasil belajar yang optimal, yaitu adanya sikap yang positif dari siswa tersebut terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru di sekolah, tidak jarang dijumpai anak yang bersikap negarif terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru yang direalisasikan dengan sikap tidak senang dan malah membanci terhadap materi pelajaran, hal ini dapat mengakibatkan anak tersebut memperoleh hasil yang jelek dalam bidang studi yang dipelajarinya itu.
Pendidikan agama Islam merupakan salah satu pelajaran yang telah diberikan sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pengajaran pendidikan agama Islam bukan hanya sekedar memberi pengetahuan tentang keagamaan saja, tetapi yang utama ialah membiasakan anak agar taat dan patuh dalam baeribadah, berbuat dan baertingkah laku yang sesuai dengan syariat agama Islam. Dari uraian tersebut di atas kiranya dapat memberi suatu gambaran, bahwa sikap anak tehadap pelajaran pendidikan agama Islam akan mempengaruhi kepada hasil belajar anak dalam mata pelajaran tersebut. Sehingga bagi guru bidang stsudi agama Islam dituntut mampu menciptkan suasana yang dapat menimbulkan sikap yang positif dikalangan  anak-anak untuk dapat membangkitkan minat dalam belajarnya, guna memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan agama Islam, maka tidak bisa lepas dari adanya kerja sama yang baik antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Untuk itu guru agama perlu mendorong dan memantau kegiatan pendidikan agama yang dialami anak didik dalam lingkungan keluarga dan masyarkat dan demikian pula sebaliknya, keluarga dan masyarakat perlu memonitor kegiatan pendidikan agama di sekolah.
Di SDN Kambeng Slahung Ponorogo juga diajarkan pendidikan agama Islam yang disampaikan oleh gurunya dengan penilaian hasil belajar yang tercantum dalam buku rapornya masing-masing.
             Berangkat dari itu penulis mengadakan penelitian dengan judul: “Hubngan antara sikap siswa dalam bidang studi pendidikan agama Islam dengan prestasi belajar di SDN Kambeng Slahung Ponorogo”.

C.     Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas ada beberapa masalah yang barsifat umum, maka penulis akan mengidentifikasikan bebarapa masalah sebagai baerikut:
1.      Tentang sikap anak dalam bidang studi pendidikan agama Islam
2.      Tentang pengaruh penerapan bidang studi pendidikan agama Islam
3.      Tentang pentingnya pendidikan agama Islam
4.      Tentang prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam
5.      Tentang keadaan anak di SDN Kambeng Slahung

D.  Pembatasan Masalah

          Adapun ruang lingkup pembahasan judul skripsi ini berkisar pada hal-hal berikut:
1        Tentang sikap siswa SDN Kambeng Slahung terhadap bidang studi PAI
2        Tentang prestasi belajar siswa SDN Kambeng Slahung dalam bidang studi pendidikan agama Islam.
3        Tentang hubungan antara sikap siswa SDN Kambeng Slahung dalam bidang studi pendidikan agama Islam dengan prestasi belajarnya dalam bidang studi pendidikan agama Islam.

E.  Rumusan Masalah

Dalam pembahasan masalah yang ada dalam skripsi ini penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut:
1.      Bagaimana sikap siswa dalam bidang studi agama Islam di SDN Kambeng ?
2.      Bagaimana prestasi siswa dalam bidang studi pendidkan agama Islam?
3.      Bagaimana hubungan antara sikap siswa dalam bidang studi PAI dengan prestasi belajarnya dalam bidang studi pendidikan agama Islam?

F.  Tujuan Penelitian

        Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui sikap siswa dalam bidang PAI di SDN Kambeng Slahung
2.      Untuk mengetahui prestasi belajar siswa SDN Kambeng dalam bidang studi pendidikan agama Islam
3.      Untuk mengetahui hubungan antara sikap siswa dalam bidang PAI dengan prestasi belajarnya.

G.  Kegunaan Penelitian

  1. Sebagai kepentingan ilmiah akan merupakan sumbangan yang berguna sebagai bahan penelitian lanjutan tentang hubungan antara sikap siswa terhadap bidang studi PAI dengan prestasi belajarnya.
  2. Sebagai kepentingan terapan akan merupakan sumbangan yang berguna bagi guru agama dalam merealisasikan pengajaran pendidkan agama Islam.

H.  Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
  1. Hipotesa Kerja ( Ha )
Adapun hipotesa kerja dari penelitian ini adalah ada hubungan antara sikap siswa dalam bidang studi PAI dengan  prestasi belajar siswa Bidang Studi Pendidikan Agma Islam di SDN Kambeng.
  1. Hipotesa Nihil ( Ho)
Tidak ada hubungan antara sikap siswa dalam bidang studi PAI dengan  prestasi belajar siswa Bidang Studi Pendidikan Agma Islam di SDN Kambeng.





[1][1] Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, ( Surabaya: Citra Media Karya, 1996), hal. 73.
[2][2] Ibid. hal. 76

Tidak ada komentar:

Posting Komentar