Jumat, 10 Agustus 2012

PENGGUNAAN METODE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DI KELAS III MI MA’ARIF NURUL HASAN SINGGAHAN PULUNG PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2010/2011


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran.
Dalam proses pembelajaran selalu ditentukan interaksi yaitu dua hubungan dua arah (timbal balik) antara guru dan peserta didik. Seorang pendidik adalah sosok yang terlibat langsung dalam setiap proses pendidikan yang langsung berhubungan dengan pesrta didik, karena itu guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasil pembelajaran. Menyadari hal tersebut maka guru perlu meningkatkan kualitas pendidikan yang perlu diperhatikan antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan eketivitas pembelajaran.
Maka diharapkan peserta didik tidak mengambil bagian yang kecil dalam proses pembelajaran. Peserta didik diharapkan berpartisipasi aktif  dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan diri. Namun pada kenyataan selama ini peserta didik justru berperan sebagai sumber informasi Kenyataan selama ini pesserta didik justru berperan sebagai sumber informasi dari guru yang bertindak sebagai sumber informasi. Kenyataan seperti ini peserta didik merasa enggan untuk melakukan keaktifan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.pengajaran secara lisan adalah teknik yang dilakukan oleh kebanyakan guru dengan memberikan penjelasan panjang lebar tanpa adanya umpan balik sehingga peserta didik hanya menjadi pendengar yang pasif,sehingga peserta didik sulit menangkap makna dan tujuan pembelajaran tersebut.
“Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan bergerak”(Uno,2008:3).  Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Motivasi merupakan salah satu syarat penting dalam belajar. Menurut Martinis Yamin  bahwa “Motivasi tumbuh didorong oleh kebutuhan (need) seseorang”( Martinis,2006:80).
“Memberikan motivasi kepada siswa berarti kita memberdayakan afeksi mereka agar dapat melakukan sesuatu, melalui penguatan langsung (eksternal), penguatan pengganti dan penguatan diri sendiri”(Martinis,2006:80). Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan peubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator meliputi:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
               2  Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
3  Adanya harapan dan cita-cita masa depan;
4. Adanya penghargaan dalam belajar;
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang dapat belajar dengan baik (Uno,2008:31).

Penulis memilih Bahasa Indonesia karena Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam memepelajari semua bidang studi.Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar , baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia agar  peserta didik memiliki kemamapuan  :
1.    Berkomunikasi secara efektif  dan efektifitas sesuai  dengan etika yang berlaku,  baik secara lisan maupun tulis
2.    Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan  dan bahasa negara
3.    Memahami bahasa indonesia dan mengguanakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
4.    Mengguanakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5.    Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6.    Menghargai dan membanggakan sastra indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (KTSP MI Ma’arif Nurul Hasan,2010:62-63).

Permasalahan yang dihadapi “Materi Bahasa Indonesia lebih berfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif), dan minim dalam pembentukan sikap (afektif), pengamalan (psikomotorik), juga kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari serta lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan, metode yang variatif”(Uno,2008:47-48).
Dalam pergaulan sehari-hari  di sekolah maupun di rumah peserta didik kurang sekali menghargai yang tua terutama kepada guru dan orang yang lebih tua, guru di sekolah dianggap sebagai teman bermain, kurang ada rasa hormat dan kepada yang lebih kecil rasa menyayangi juga masih kurang yang ada sifat individualis masih menonjol. Disamping itu data yang peneleti peroleh dari daftar nilai hasil ulangan peserta didik secara klasikal rata-rata  hanya 63,8 masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai yaitu 85% siswa harus memperoleh nilai 70.
Untuk menyikapi hal tersebut seharusnya guru menyajikan materi dikemas dengan menggunakan metode tertentu agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru kurang kreatif, sering mengikuti pelatihan-pelatihan tetapi belum diterapkan dalam pembelajaran dan hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam pembelajaran serta mengalami kesulitan dalam memahami materi. Guru hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja dan guru tidak menghubungkan bahan pelajaran dengan kebutuhan pesrta didik. Peserta didik sendiri kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, selama ini peserta didik masih kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat guru mengajar  masih dijumpai peserta didik yang tidak memperhatikan saat guru menyampaikan materi, tidak ada respon saat diberi pertanyaan. Dari madrasah sendiri kurang tersedianya sumber-sumber belajar, fasilitas-fasilitas belajar kurang, motivasi untuk guru masih kurang, serta kurang disiplin dalam melaksanakan tata tertib.
Dengan kondisi tersebut di atas maka penulis akan melakukan penelitian dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) dengan metode GI (group investigation). Kelebihan dari ini adalah siswa  terlibat aktif dalam pembahasan materi, suasana belajar lebih hidup dan interaktif sosial antar siswa terjalin dengan baik. Dengan suasana KBM tersebut harapan penulis, siswa termotivasi untuk menyerap materi pelajaran dengan baik, “Siswa akan giat belajar bila ia tahu akan berhasil dan bermanfaat baginya”(Mansur,1997:109).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul skripsi  “Penggunaan Metode GI (Group  Investigation) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia di Kelas III  MI Ma’arif Nurul Hasan Singgahan Pulung Ponorogo Tahun Pelajaran 2010/2011”.
SELENGKAPNYA:
HUBUNGI 085646816030

Tidak ada komentar:

Posting Komentar