|
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut WHO(1995) Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb)
lebih rendah dari batas normal. Batas normal untuk remaja 120 gr/liter, untuk
wanita hamil normal 11 gr/dl atau lebih (www.google.com).
Kelompok resiko tinggi seperti ibu hamil dan menyusui. Salah satu penyebab anemia adalah faktor gizi. Adapun
gejala klinis yang mudah di ketahui seperti: lemah, letih, lesu, pucat, cepat
lelah, berkunang-kunang, dan gampang mengantuk, gejala lain yang mudah di
ketahui adalah sesak nafas dan pusing (www.cermin dunia kedokteran.com,1999).
Adapun faktor-faktor yang
dapat menyebabkan anemia adalah: a). Kurang zat besi, Vitamin B12 dan Asam
folat, b). Kerusakan pada sumsum tulang dan ginjal, c). Kurang darah akibat
perdarahan dalam atau siklus haid perempuan, d). Penghancuran sel darah merah. Selain
faktor-faktor tersebut terdapat juga faktor- raktor lain yaitu: penyakit
infeksi, misalnya : infeksi cacing tambang, malaria, tuberculose (Tb) atau
dikenal dengan TBC.
|
Pada trimester pertama kehamilan,
zat besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan
pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua dan ketiga volume
darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 35 % , ini ekuivalen dengan 450
mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus
mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin, sedangkan saat melahirkan perlu
tambahan besi 300 – 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat melahirkan wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg/hr atau dua kali lipat kondisi tidak hamil (www.Balita-anda.com).
Menurut IBI (2002) untuk
deteksi anemia pada kehamilan maka pemeriksaan kadar Hb ibu hamil harus
dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke – 28. Bila kadar Hb < dari 11
gr % pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet yang
berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam fiat. Diminum secara teratur 1 tablet/hr
selama 90 hari berturut-turut, bila kadar Hb masih kurang dari 11 gr %
pemberian tablet besi dilanjutkan. Prevalensi anemia di Indonesia sangat
tinggi yaitu 70 % atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia (www.wikipedia. com).
Menurut data dari wilayah
kerja Puskesmas Jetis Ponorogo, untuk angka kejadian anemia pada ibu hamil pada
tiga bulan terakhir terhitung dari bulan Oktober 2007 sampai Desember 2007
sebanyak 30 orang selain itu juga terdapat 5 bayi yang mengalami berat badan
lahir rendah (Puskesmas Jetis).
Anemia pada ibu hamil bukan tanpa
resiko, menurut penelitian tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan
anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel
tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Jika anemia dalam kehamilan tidak
ditangani maka akan menyebabkan
komplikasi yang sangat serius bagi ibu, baik dalam kehamilan maupun dalam
persalinan dan nifas, yaitu: dapat mengakibatkan abortus, partus prematurus, partus
lama karena inertia uteri, perdarahan pospartum. Untuk anemia berat kurang dari 49 gr % dapat menyebabkan decompensasi
cordis, sedangkan komplikasi dapat terjadi pada hasil konsepsi yaitu kematian mudigah, kematian perinatal,
prematuritas, cacat bawaan, dan cadangan zat besi kurang (Prawirohardjo, 2002).
Penanggulangan anemia untuk
wanita hamil dilakukan secara nasional dengan pemberian pil zat besi, malah ibu
hamil sangat disarankan mengkonsumsi pil selama tiga bulan yang harus diminum tiap hari. Dengan pemberian tablet besi diharapkan angka
kematian ibu akibat anemia menurun (SKRT,1995).
Melalui uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui tentang Gambaran Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil di Desa Ngasinan Jetis Ponorogo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar